Bonus Demografi |
Minggu, 30 September 2018
Bonus Demografi Indonesia Terancam Stunning
Indonesia pada tahun 2030 diperkirakan akan mengalami puncak bonus demografi. Namun, bonus demografi tersebut terancam sia-sia. karena hingga sampai pada tahun 2017 saja, kasus Stunting (kerdil) yang terjadi kembali menunjukan peningkatan. Pada lima tahun terkahir saja, berbagai usaha penurunan kasus kerdil di Indonesia bisa dibilang cukup lambat yaitu hanya bertahan diangka 27% sampai dengan 29% saja. sedangkan menurut organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), kasus masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap bermasalah jika prevelansi stunting mencapai lebih dari 20%. hal ini berarti dalam skala Nasional, masalah stunting yang terjadi di Indonesia terglong parah atau kronis.
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan Indonesia, permasalahan pada Gizi Balita yang paling dominan pada saat ini adalah kasus stunning. Besarnya penderita stunning ini lebih tinggi dari kasus kekeurangan gizi, kekurusan, dan kegemukan. stunning dipercaya dapat menyebabkan menurunkan kemampuan kognitif anak yang disertai dengan terhambatnya perkembangan fisik anak. Kondisi rendahnya kemampuan intelektual anak diindikasikan dapat melemahkan daya saing dan kualitas SDM (sumber Daya Manusia) Indonesia dimasa yang akan datang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar