Selasa, 06 Agustus 2019

Kenali Kanker Darah, Kanker yang Sering Menyerang Anak

Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan yang obatnya belum ditemukan secara komplet. Lantaran berbahaya, banyak negara yang menjadikan kanker sebagai penyakit prioritas yang harus ditangani. Bahkan, kanker darah menjadi jenis kanker yang sering dialami anak-anak.

Kanker Darah
Kanker Darah
Tak cuma orang dewasa, anak-anak pun riskan terjangkit kanker. Jenis kanker yang berkembang pada anak-anak pun berbeda dari orang dewasa. Pada anak, faktor gaya hidup atau risiko lingkungan tidak berperan. Kanker anak biasanya disebabkan perubahan asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel. Walhasil kanker menjadi penyebab kematian nomor dua pada anak-anak di bawah 15 tahun, setelah kecelakaan.

Kanker darah, jenis kanker yang kerap menyerang anak

Yang lebih memprihatinkan adalah kanker pada anak-anak sulit dikenali. Sebab, benjolan dan memar yang menjadi tanda awal kanker kerap tersamar dengan penyakit umum. Anak-anak pun seringkali kesulitan menjelaskan apa yang terjadi pada tubuhnya, atau sejak kapan perubahan pada tubuhnya terjadi. Sehingga banyak yang menganggap gejala kanker sebagai penyakit lain.
Agar Anda lebih waspada, berikut ini lima jenis kanker yang sering menyerang anak-anak dan gejalanya.
1. Kanker darah atau Leukemia Limfoblastik Akut (ALL). Ini adalah jenis kanker anak yang paling umum. ALL atau kelainan pada sel darah menyumbang 34 persen dari semua kanker pada anak-anak. Kanker darah ini biasanya terjadi antara usia 2 dan 4, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Leukemia dimulai pada sumsum tulang dan menyebar ke darah, dan kemudian dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. 
Gejala:
- Nyeri tulang dan sendi.
- Sering merasa kelelahan.
- Demam tinggi.
- Penurunan berat badan secara dratis.

2. Tumor Otak. Tumor otak dan tumor sistem saraf lainnya mengambil porsi 27 persen dari total kanker anak-anak. Sebagian besar tumor otak pada anak-anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak. 
Gejala:
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Ada masalah keseimbangan gerak tubuh.
- Ada aasalah penglihatan, pendengaran atau bicara.
- Sering muntah.

3. Neuroblastoma. Neuroblastoma atau kanker sel saraf muncul pada sel-sel saraf yang belum matang pada bayi dan anak kecil, terutama anak-anak di bawah 5 tahun. Penyakit ini sering dimulai pada kelenjar adrenal dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Gejala:
- Gangguan kemampuan berjalan.
- Perubahan pada mata (lebih menonjol, ada lingkaran hitam, kelopak mata murung).
- Rasa nyeri di beberapa bagian tubuh.
- Diare.
- Tekanan darah tinggi.

4. Tumor Wilms. Kanker pada ginjal ini merupakan jenis yang paling umum pada anak. Tumor Wilms biasanya hanya terbentuk dalam satu ginjal, tetapi kadang-kadang keduanya. Kanker ini menyumbang sekitar 5 persen dari semua kanker anak. Penyakit ini ditemukan pada anak-anak 3-4 tahun. Ada sekitar 500 kasus baru di Amerika Serikat dalam setahun dan 9 dari 10 anak sembuh.
Gejala:
- Pembengkakan atau benjolan di perut.
- Demam dan mual.
- Rasa sakit di beberapa bagian badan.
- Nafsu makan buruk.

5. Limfoma. Limfoma dimulai pada sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuj yang disebut limfosit. Kanker ini mempengaruhi kelenjar getah bening dan jaringan lain seperti amandel atau timus serta mempengaruhi sumsum tulang dan organ-organ lain.  Ada dua jenis limfoma yakni limfoma Hodgkin yang jarang terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan limfoma non-hodgkin pada anak-anak yang lebih muda.

Gejala limfoma:
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
- Penurunan berat badan dan demam.
- Keringat berlebihan dan merasa lemas.

Jumlah penderita kanker terus meningkat secara signifikan. Berdasarkan laporan International Agency for Research on Cancer (IARC), Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memperkirakan pada 2018 ada 18,1 juta kasus kanker baru dan mengakibatkan 9,6 juta kematian. WHO pun memprediksi kanker sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini.

Kanker pun dianggap sebagai penghalang terbesar angka harapan hidup manusia. Dalam risetnya, para peneliti IARC menganalisis data 36 jenis kanker dari 185 negara di dunia. Hasilnya, mereka menyimpulkan satu dari lima pria dan satu dari enam wanita bakal mengalami kanker. Sebanyak satu dari delapan pria dan satu dari 11 wanita akan meninggal karena kanker.

Penyebab Sakit Jantung adalah Putus Cinta? Mitos?

Bagi orang yang sedang berpacaran, putus cinta adalah hal yang paling menyakitkan. Hal-hal yang tadinya indah dinikmati bersama kekasih bisa jadi sebaliknya tatkala hubungan percintaan dengannya terputus. Jangan salah, putus cinta juga bisa menyebabkan seseorang jatuh sakit, bahkan mengalami sakit jantung.

Sakit Jantung
Sakit Jantung
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara kondisi mental yang lemah pasca putus hubungan asmara dengan kerentanan fisik. Hal ini bisa terjadi lantaran saat seseorang mengalami masalah asmara, kondisi psikisnya sangat tertekan dan berdampak pada kesehatan beberapa organ tubuhnya.
Sakit jantung, salah satu penyakit akibat putus cinta
Dalam beberapa kasus, putus cinta berhubungan dengan rendahnya asupan gizi. Bisa jadi hal ini terjadi karena seseorang ogah makan atau mengalami perubahan pola makan menjadi lebih buruk, setelah hubungan asmaranya berantakan. Karena itu waspada, jangan anggap sepele masalah asmara lantaran dapat menimbulkan beberapa penyakit ini:
1.    Sakit atau nyeri pada badan. Menurut sebuah tulisan yang dimuat Daily Mail, saat kita memikirkan kepedihan emosi, ada jalur di otak yang menghubungkannya dengan nyeri fisik. Seseorang yang mengalami putus cinta bisa menderita beberapa gejala seperti nyeri dada. American Heart Association menyebut hal ini sebagai Broken heart syndrome.
2.    Sakit jantung.  Broken heart syndrome bisa jadi sangat berbahaya tatkala mempengaruhi kinerja jantung. Putus cinta atau ketegangan emosional bisa menyebabkan kegagalan fungsi otot jantung jangka pendek, namun dampak yang diderita bisa cukup parah. Sindrom patah hati menyebabkan pembengkakan hati dan sebagian otot jantung tidak mampu memompa darah dengan baik.
3.    Mempengaruhi pencernaan. Saat tubuh melepaskan hormon stres atau kortisol. Sebagian darah beralih dari sistem pencernaan. Hal ini memicu sindrom iritasi usus yang membuat makan jadi berlebihan atau sebaliknya.
4.    Insomnia. Wajar jika orang yang baru putus cinta sulit tidur. Banyak hal yang dia pikirkan, entah itu kenangan indah, pertengkaran, hingga penyesalan. Kondisi ini jika dibiarkan akan berujung menjadi depresi.
5.    Rambut rontok. Menurut majalah Vogue, patah hati dapat menyebabkan rambut Anda rontok, sebagai bagian dari dampak stress. Ketika stress, otak melepaskan neurotransmitter ke seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan rambut memasuki rontok. 
6.    Gangguan kekebalan tubuh. Stress pasca putus cinta juga bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah. Menurut Psycology Today, otak merespons dengan mengirimkan sinyal pertahanan ke sistem endokrin, yang menyebabkan sistem pelindung tubuh melemah dan tubuh kita lebih rentan terhadap penyakit.
7.    Hilang nafsu makan. Jika Anda dan pasangan memutuskan untuk berpisah, jangan kaget jika stress dan kemudian kehilangan nafsu makan. Anda kehilangan nafsu makan  karena stress yang Anda alami memicu peningkatan kadar kortisol dan adrenalin. Kondisi ini menghilangkan keinginan Anda untuk makan.
Gangguan kulit. Riset yang dilakukan para peneliti dari Wake Forest University, North Carolina, pada 2007 menemukan fakta bahwa orang yang mengalami tingkat stres berlebihan, seperti patah hati, berisiko mengalami gangguan kulit seperti jerawat. Stress ternyata memicu peradangan kulit.

Senin, 22 Juli 2019

Begini Efek Samping Eperisone, Obat Pelentur Otot

Setelah minum obat eperisone, otot-otot yang ada di tubuh kamu akan terasa lentur kembali. Tetapi, jangan salah gunakan obat ini sebagai pengganti pemanasan sebelum berolahraga karena kamu justru bisa merasakan efek sampingnya yang negatif.

Eperisone merupakan obat golongan relaksan otot. Artinya, ia banyak digunakan untuk mengobati otot yang kaku atau nyeri pada leher, punggung, kaki, tangan, maupun seluruh tubuh.

Penyebab terjadinya kekakuan otot ini pun beragam. Mulai dari cedera, kurang pemanasan sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas berat lainnya, hingga stres atau tegang bisa menyebabkan otot kamu tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Di sisi lain, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping, misalnya:
- Mengantuk
- Pusing
- Tubuh terasa lemah
- Rasa baal dan gemetar di bagian tubuh tertentu
- Gangguan saluran cerna
- Gangguan hati dan ginjal
- Perubahan sistem darah
- Kulit kemerahan (iritasi)
- Gatal
- Gangguan ketika buang air kecil
- Syok (pada kasus yang parah)
Memang, efek samping ini tidak selalu timbul setiap kali kamu minum obat eperisone. Namun, ketika muncul efek samping ini, langsung periksakan kondisi kamu ke dokter atau tenaga medis lainnya agar gejalanya cepat tertangani.

Perhatikan ini sebelum minum eperisone

Pada orang dewasa, dosis eperisone yang dianjurkan ialah 50 mg dan dikonsumsi 3 kali sehari. Namun, dokter mungkin akan meresepkan dosis yang berbeda tergantung kondisi penyakit kamu.
Secara umum, terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum minum eperisone, di antaranya:
- Konsumsi obat ini setelah makan
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika kamu memiliki gangguan fungsi hati
- Komunikasikan juga dengan dokter jika kamu ingin mengonsumsi obat lain bersamaan dengan eperisone
- Jenis obat yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi bersama dengan eperisone adalah tolperisone HCL dan methocarbamol
Jangan paksakan diri jika memang kamu tidak cocok mengonsumsi obat eperisone. Dokter akan memberikan obat pereda kaku atau nyeri otot lain untuk kamu.

5 Mitos dan Fakta Penyebab Kanker Otak, Kamu Wajib Tahu

Segala jenis kanker terdengar sebagai penyakit yang menyeramkan, tidak terkecuali kanker otak. Anggapan ini diperkuat dengan fakta bahwa penyebab kanker otak biasanya tidak diketahui secara pasti.

Kanker Otak
Kanker Otak
Hal ini tidak jarang memunculkan banyak spekulasi mengenai penyebab kanker otak itu sendiri.

Berikut rangkuman mengenai mitos dan fakta penyebab kanker otak secara medis.

1. Merokok bisa menyebabkan kanker otak? FAKTA!
Ya, merokok bukan hanya meningkatkan risiko kamu terkena kanker paru-paru dan kelainan fungsi jantung, melainkan juga kanker otak. Semakin lama kamu merokok, semakin tinggi risiko kamu terkena kanker otak ini.

2. Anak muda tidak mungkin terkena kanker otak? MITOS!
Orang yang sudah berusia lanjut (lansia) memang lebih berisiko terkena kanker otak, tapi tidak menutup kemungkinan orang berusia produktif juga terserang penyakit ganas ini. Salah satu contoh konkretnya adalah publik figur Agung Hercules yang terkena tumor otak jenis glioblastoma di usianya yang baru menginjak 42 tahun.

3. Risiko Kanker otak bisa diturunkan kepada anak? FAKTA!
Seperti halnya diabetes, anak yang memiliki orangtua pernah terserang kanker otak lebih rentan menderita penyakit yang sama di kemudian hari sebesar 5-10%. Selain itu, terdapat beberapa sindrom genetik yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker otak, seperti neurofibromatosis I dan II, sindrom Li-Fraumeni, sindrom von Hippel Lindau, dan lain-lain.

4. Melakukan CT Scan dapat meningkatkan risiko kanker otak? FAKTA!
Pada dasarnya, paparan radiasi yang mengarah ke kepala, termasuk tindakan CT Scan, X-ray, dan terapi radiasi lainnya meningkatkan risiko kamu terkena kanker. Radiasi kadang kala membuat susunan DNA di tubuh manusia berubah sehingga mengaktifkan sel-sel kanker di dalam tubuh.
Hanya saja, tindakan ini juga memberi banyak manfaat, salah satunya untuk mengetahui kondisi kesehatan di dalam tubuh kita. Oleh karenanya, tidak sedikit orang yang tidak ragu menjalani CT Scan atau pemeriksaan citra yang sejenis.

5. Radiasi ponsel juga mengakibatkan kanker otak? MITOS!
Belakangan, berkembang opini bahwa radiasi telepon seluler (ponsel) bisa menyebabkan kanker otak. Apalagi, International Agency for Research on Cancer (IARC) memasukkan ponsel sebagai salah satu penyebab kanker otak.

Faktanya, hingga kini belum ada penelitian yang bisa membuktikan hubungan radiasi ponsel dengan kanker otak. Dengan kata lain, klaim bahwa ponsel dapat menyebabkan kanker otak masih diragukan.

Senin, 08 Juli 2019

Jangan Sembarangan Minum Ponstan, Ini Efek Sampingnya

Hampir setiap orang yang pernah merasakan sakit gigi juga pernah meminum Ponstan. Padahal, tahukah kamu jika obat ini juga bisa menyembuhkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri setelah operasi, dan nyeri yang disebabkan oleh trauma?

Ponstan
Ponstan
Ya, Ponstan merupakan jenis obat asam mefenamat yang pada dasarnya berfungsi sebagai obat antiradang (meredakan bengkak dan nyeri). Obat ini berbentuk tablet salut selaput yang di Indonesia beredar dengan merk dagang Pfizer.

Meski termasuk obat yang mudah ditemui secara bebas di apotek maupun toko obat, Ponstan sebetulnya merupakan obat yang seharusnya hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter lho. Pasalnya, obat ini memiliki efek samping berupa mual, diare, dan muntah.
Dalam kasus yang serius, Ponstan bahkan bisa menyebabkan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Selain itu, obat ini bisa membuat munculnya lepuh pada mata, mulut, dan area genital, serta membuat Anda muntah darah atau disertai partikel gelap seperti bubuk kopi.

Jika menemukan gejala ini setelah kamu minum Ponstan, langsung periksakan diri ke dokter ya.

Apa yang harus diperhatikan saat minum Ponstan

Tidak perlu ‘parno’ alias paranoid begitu mengetahui efek samping Ponstan di atas ya. Kejadian itu cukup langka kok. Lagipula, kamu bisa terhindar dari komplikasi itu dengan catatan:
-          
Selalu mengikuti anjuran dokter atau membaca petunjuk pada kemasan Ponstan sebelum mengonsumsi obat.
-          Meminum Ponstan bersama makanan.
-          Tidak minum alkohol dan merokok saat menggunakan Ponstan.

Kamu sebaiknya tidak meminum obat ini tanpa resep jika kamu tengah hamil. Pasalnya, kandungan di dalam Ponstan dapat terserap oleh janin dan mengakibatkan komplikasi kehamilan.

Konsultasikan terlebih dahulu penggunaan Ponstan ini jika kamu memiliki masalah medis, seperti hipertensi, gagal jantung kongestif dan edema, serta radang usus. Sebaliknya, jangan mengonsumsi obat ini jika memiliki kondisi medis, seperti gagal ginjal atau hati, bronkospasme, dan peradangan kronis pada saluran cerna bagian atas atau bawah.
Jangan juga mengonsumsi Ponstan bersamaan dengan obat lainnya karena berpotensi mengakibatkan perdarahan saluran cerna.
Lalu, adakah cara yang lebih aman untuk menyembuhkan sakit gigi selain minum Ponstan? Ya, periksakan sakit gigi kamu ke dokter gigi dong

LinkAja Promo Indonesia

LinkAja adalah aplikasi berbasis dompet digital yang dimiliki oleh BUMN atau perusahaan milik negara. LinkAja telah resmi dipublish oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia di seputaran Gelora Bung Karno Jakarta pada akhir pekan yang lalu. LinkAja sampai saat ini merupakan platform pembayaran secara digital yang digawangi oleh sebanyak 7 perusahaan BUMN seperti Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI, Pertamina, dan juga Asuransi Jiwasraya. Dengan hadrinya dompet digital LinkAja, maka persaingan aplikasi dompet digital di Indonesia semakin ketat. Karena sebelum LinkAja diluncurkan, terdapat dompet digital yang terlebih dahulu eksis di tanah air, seperti Go-Pay, OVO, Dana, dan juga Paytren milik Ust. Yusuf Mansyur.
LinkAja
LinkAja

Seperti yang diketahui, Go-Pay merupakan palikasi dompet digital yang paling populer di Indonsia. hal ini berdasarkan data dari Fintech Report 2018 yang dirilis oleh DailySocial dan juga OJK (otoritas Jasa Keuangan). Go-Pay yang dimiliki oleh Gojek itu berhasil merebut pangsa pasar terbanyak. Berdasarkan hasil data dari Dailysocial dan OJK, sebanyak 79,4% responden menggunakan dompet digital Go-pay. Sementara itu, OVO menempati urutan kedua dengan jatah 58,4%. Tiap aplikasi dompet digital memiliki karakter serta fitur unggulannya masing-masing.

Danu Wicaksana, CEO LinkAja menyebutkan dirinya berharap bahwa dengan hadirnya LinkAja mampu mengurangi penggunaan uang tunai dalam bertransaksi (cashles) Danu juga berujar bahwa dengan menggunakan platform uang elektronik sebagai instrumen pembayaran maka akan meningkatkan suatu inklusi keuangan.

Rabu, 26 Juni 2019

Bella Swan, Si Cantik Pengidap Gangguan Jiwa Kepribadian Ambang

Tokoh fiksi Bella Swan dalam film seri Twilight mungkin tidak asing bagimu. Dalam film tentang cinta segitiga antara manusia-vampir-manusia serigala tersebut, Bella digambarkan sebagai perempuan yang pintar dan tidak kenal rasa takut. Tetapi, dalam dunia medis, karakter yang diperankan oleh Kirsten Stewart itu justru merupakan contoh dari gangguan kejiwaan yang bernama kepribadian ambang.

Kepribadian Ambang
Kepribadian Ambang
Gangguan kepribadian ambang adalah penyakit jiwa yang ditandai dengan ketidakstabilan gambaran diri, hubungan interpersonal, dan emosi jiwanya. Tidak jarang, ketidakstabilan emosi ini membuatnya melakukan hal-hal berbahaya yang bahkan mengancam nyawanya.

Ini sangat terlihat dalam saga Twilight seri Newmoon ketika Bella mencoba terjun dari tebing atau mengendarai motor dengan ugal-ugalan hanya untuk menarik perhatian pacarnya, Edward Cullen. Begitu pula dengan keinginan perempuan itu untuk berubah menjadi vampir yang mengindikasikan adanya keinginan untuk mengubah identitas diri karena kondisi kejiwaan yang tidak stabil.
Bukan itu saja. Perilaku Bella Swan di seri Twilight cocok dengan lebih dari satu poin gejala gangguan kejiawaan ambang.

Apa saja gejala kepribadian ambang?

  • Paranoid yang berhubungan dengan stres serta terputusnya diri dari realitas (psikosis) dalam hitungan menit hingga jam.
  • Ketidakstabilan hubungan dengan orang lain. Kasarnya, dia bisa mengidolakan si X hari ini, tapi tidak berselang lama, bisa berbalik menganggapnya sebagai orang yang jahat.
  • Melakukan perilaku impulsif yang berisiko, seperti melakukan seks tanpa pengaman, mabuk-mabukan, mengonsumsi obat terlarang, dan sebagainya.
  • Merasa sangat takut ditinggal atau ditolak oleh orang lain. Perasaan ini bukan timbul satu-dua kali, melainkan berulang-ulang.
  • Berpikir untuk bunuh diri yang direalisasikan dengan melukai diri sendiri ketika merasa ditolak atau ditinggalkan.
  • Perasaan kosong yang berlangsung lama dan berulang.
  • Perubahan identitas atau gambaran diri dan merasa dirinya yang sekarang tidak hidup.
  • Suasana hati yang berubah-ubah selama beberapa jam atau hari.
  • Sering hilang kesabaran yang mengakibatkan kemarahan intens dan berulang.


Di dunia nyata, penderita kepribadian ambang. Namun angka pastinya tidak bisa dipastikan karena kemungkinan kesalahan diagnosis atau penderita yang tidak menyadari kondisinya sendiri. Tapi jika kamu merasa memiliki gejala di atas, segera temui dokter jiwa atau psikiater.

Dalam jangka pendek, dokter akan menolongmu dengan meresepkan obat antidepresan, antipsikotik, maupun penstabil mood. Sedangkan untuk jangka panjang, kamu dapat mengikuti terapi untuk mengelola emosi, menstabilkan mood, serta mempelajari kepribadian ambang itu sendiri.