Rabu, 26 Juni 2019

Bella Swan, Si Cantik Pengidap Gangguan Jiwa Kepribadian Ambang

Tokoh fiksi Bella Swan dalam film seri Twilight mungkin tidak asing bagimu. Dalam film tentang cinta segitiga antara manusia-vampir-manusia serigala tersebut, Bella digambarkan sebagai perempuan yang pintar dan tidak kenal rasa takut. Tetapi, dalam dunia medis, karakter yang diperankan oleh Kirsten Stewart itu justru merupakan contoh dari gangguan kejiwaan yang bernama kepribadian ambang.

Kepribadian Ambang
Kepribadian Ambang
Gangguan kepribadian ambang adalah penyakit jiwa yang ditandai dengan ketidakstabilan gambaran diri, hubungan interpersonal, dan emosi jiwanya. Tidak jarang, ketidakstabilan emosi ini membuatnya melakukan hal-hal berbahaya yang bahkan mengancam nyawanya.

Ini sangat terlihat dalam saga Twilight seri Newmoon ketika Bella mencoba terjun dari tebing atau mengendarai motor dengan ugal-ugalan hanya untuk menarik perhatian pacarnya, Edward Cullen. Begitu pula dengan keinginan perempuan itu untuk berubah menjadi vampir yang mengindikasikan adanya keinginan untuk mengubah identitas diri karena kondisi kejiwaan yang tidak stabil.
Bukan itu saja. Perilaku Bella Swan di seri Twilight cocok dengan lebih dari satu poin gejala gangguan kejiawaan ambang.

Apa saja gejala kepribadian ambang?

  • Paranoid yang berhubungan dengan stres serta terputusnya diri dari realitas (psikosis) dalam hitungan menit hingga jam.
  • Ketidakstabilan hubungan dengan orang lain. Kasarnya, dia bisa mengidolakan si X hari ini, tapi tidak berselang lama, bisa berbalik menganggapnya sebagai orang yang jahat.
  • Melakukan perilaku impulsif yang berisiko, seperti melakukan seks tanpa pengaman, mabuk-mabukan, mengonsumsi obat terlarang, dan sebagainya.
  • Merasa sangat takut ditinggal atau ditolak oleh orang lain. Perasaan ini bukan timbul satu-dua kali, melainkan berulang-ulang.
  • Berpikir untuk bunuh diri yang direalisasikan dengan melukai diri sendiri ketika merasa ditolak atau ditinggalkan.
  • Perasaan kosong yang berlangsung lama dan berulang.
  • Perubahan identitas atau gambaran diri dan merasa dirinya yang sekarang tidak hidup.
  • Suasana hati yang berubah-ubah selama beberapa jam atau hari.
  • Sering hilang kesabaran yang mengakibatkan kemarahan intens dan berulang.


Di dunia nyata, penderita kepribadian ambang. Namun angka pastinya tidak bisa dipastikan karena kemungkinan kesalahan diagnosis atau penderita yang tidak menyadari kondisinya sendiri. Tapi jika kamu merasa memiliki gejala di atas, segera temui dokter jiwa atau psikiater.

Dalam jangka pendek, dokter akan menolongmu dengan meresepkan obat antidepresan, antipsikotik, maupun penstabil mood. Sedangkan untuk jangka panjang, kamu dapat mengikuti terapi untuk mengelola emosi, menstabilkan mood, serta mempelajari kepribadian ambang itu sendiri.

Jumat, 14 Juni 2019

Sudahkah Kamu Kenal dengan Gejala Liver Berikut?

Pernahkah kamu mendengar istilah sakit liver? Penyakit ini mungkin lebih sering kamu dengar dengan sebutan sakit kuning. Sakit liver tergolong berbahaya, sehingga penting untuk mengenal gejala liver agar bisa lebih berhati-hati.

Gejala Liver
Gejala Liver
Istilah sakit liver ataupun sakit kuning sebenarnya merujuk pada hepatitis. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus yang terdiri atas lima macam, yakni virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Pada kasus-kasus lain, gejala liver juga bisa akibat dari penyakit autoimun, konsumsi alkohol, dan zat beracun.

Semua virus hepatitis di atas dapat memicu terjadinya gejala liver akut. Sedangkan gejala liver kronis hanya dapat disebabkan oleh virus B dan C.

Perbedaan gejala liver akut dan kronis terletak pada deteksi gejalanya. Indikasi dari liver akut biasanya jelas dan gampang dikenali.

Segera ke Dokter Jika Muncul Tanda-tanda Berikut

Gejala liver kronis yang merupakan akibat dari infeksi virus B dan C biasanya tidak memberikan tanda awal sampai terjadi kerusakan yang memengaruhi fungsi hati. Tanda awal pada gejala liver kronis juga tidak khas. Kelelahan yang berlangsung lama dan menganggu aktivitas Anda menjadi sedikit dari tanda awal pada gejala liver kronis.

Selain itu, orang yang terinfeksi gejala liver kronis akan menunjukkan tanda-tanda seperti adanya rasa nyeri pada perut bagian atas, sering mual, muncul rasa pegal-pegal serta menurunnya nafsu makan.

Sedangkan gejala liver akut bisa berlangsung dengan cepat dengan tanda-tanda sebagai berikut:
·         Sakit perut
·         Air seni yang berwarna gelap keruh
·         Kotoran yang berwarna pucat
·         Kulit dan mata berwarna kuning
·         Gejala mirip dengan flu
·         Kelelahan
·         Kehilangan selera makan
Penurunan berat badan

Rambut Kemaluan Gatal Bisa Diatasi dengan Cara Ini

Buat kamu yang pernah mencoba bercukur di area kemaluan, pasti pernah merasakan rambut kemaluan gatal setelah dicukur. Kondisi ini pastinya membuat kamu jadi terganggu, apalagi kalau lagi di tempat umum.

Rambut Kemaluan Gatal
Rambut Kemaluan Gatal
Tapi, kamu nggak perlu khawatir. Banyak, lho perawatan yang bisa kamu coba untuk mengatasi gangguan yang satu ini. Daripada penasaran, yuk, lihat penjelasannya di bawah ini!

Rambut KemaluanGatal Bisa Berhenti dengan Cara Ini

Jadi galau karena ingin cukur tapi malas dengan rasa gatal setelahnya? Tenang, ikuti cara-cara di bawah ini, yuk.
1.    Gunakan krim hidrokortison
Krim ini dipercaya bisa membantu mengurangi iritasi, inflamasi, dan gatal, lho. Biasanya, krim hidrokortison dengan kadar yang rendah bisa kamu beli di apotek. Tapi, kalau ingin yang krim dengan konsenterasi lebih tinggi, kamu perlu resep dokter.
Ingat, kamu tetap perlu berhati-hati, ya waktu menggunakannya. Hanya oleskan krim ini di area yang gatal.
2.    Kompres dengan air hangat setelah cukur
Untuk mengurangi rasa gatal, kamu bisa mengompres area tersebut dengan kain yang berbahan halus yang sudah direndam dengan air hangat. Kamu juga bisa menambahkan sedikti garam laut ke air hangat untuk mempercepat proses penyembuhan kulit setelah bercukur dan mengurangi gatal.
3.    Gunakan pelembab alami
Agar kulit tetap lembab dan halus, cobalah oleskan pelembab berbahan alami seperti lidah buaya dan witch hazel. Lidah buaya dipercaya memiliki kandungan yang bisa mempercepat proses penyembuhan. Sedangkan witch hazel, dipercaya memiliki kandungan bahan antibakteri.
4.    Gunakan kantung teh celup
Kantung teh celup mengandung tanin, yang merupakan bahan antiradang. Sebelum mengompres area yang gatal dengan kantung teh celup yang sudah diseduh, pastikan suhunya sudah dingin. Kamu juga bisa memasukkannya ke kulkas agar semakin dingin dan semakin nyaman jika dikompreskan ke kulit yang gatal.
5.    Jangan pakai pakaian dalam ketat
Jika setelah bercukur kamu langsung menggunakan pakaian dalam yang ketat, maka kulit yang sekarang tidak lagi terlindungi oleh rambut dapat bergesekan dengan bahan pakaian dalam secara langsung. Belum lagi, deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam tersebut.
Keduanya bisa bikin kulit kamu jadi iritasi dan akhirnya gatal. Jadi, sebaiknya kamu gunakan celana atau rok yang longgar agar rambut kemaluan gatal tidak terjadi.
Nah, setelah mengetahui tips dan trik di atas, jangan ragu lagi untuk mencobanya. Selain praktis, cara tersebut juga aman untuk kamu. Selamat mencoba!

Pahami Perbedaan DBD dan Tipes Agar Kamu Tidak Salah

Kamu mungkin pernah bingung bagaimana membedakan antara demam berdarah dengue (biasa disingkat DBD) dan tipes. Keduanya memang memiliki gejala yang mirip, jadi tak heran bla banyak yang bingung membedakannya. Agar tak salah, yuk kenali beberapa perbedaan DBD dan tipes berikut!

Perbedaan DBD dan Tipes
Perbedaan DBD dan Tipes
Perbedaan Penyebab
DBD dan tipes merupakan penyakit yang dikenal umum oleh masyarakat dunia. Walau gejalanya ada yang sama, penyakit ini tidak berhubungan sama sekali.
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Manusia bisa terinfeksi virus ini karena dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Lain halnya dengan tipes. Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Manusia bisa tertular penyakit tipes dari konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.
Perbedaan Gejala DBD & Tipes
Penderita DBD dan tipes sama-sama mengalami gejala demam dan bercak merah. Walau begitu, terdapat perbedaan di gejala-gejala tersebut. Berikut penjelasannya:
1.    Gejala Demam
Demam pada penderita DBD biasanya muncul secara tiba-tiba dan langsung dengan suhu yang tinggi. Suhu tubuh pada penderita DBD bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Lain halnya dengan penderita tipes, demam yang mereka alami terjadi secara perlahan. Suhu badan penderitanya naik secara berkala setiap harinya.
Penderita DBD pada umumnya mulai menunjukkan indikasi demam dari empat hingga enam hari setelah paparan virus terjadi. Sedangkan gejala demam tipes mulai terasa pada satu hingga tiga minggu sejak infeksi bakteri.
2.    Bercak Merah
Pada penderita DBD, akan muncul bercak-bercak berwarna merah. Bercak ini merata di seluruh tubuh dan akan muncul dua hingga lima hari setelah demam terjadi. Sementara pada penderita tipes, bercak kemerahan umumnya hanya muncul pada area perut dan dada.
3.    Gejala Lainnya
Terdapat gejala lain yang hanya ditemukan di penderita DBD. Mulai dari nnyeri sendi dan otot yang parah, nyeri di belakang mata, hingga mudah memar pada kulit. Penderita DBD juga bisa mengalami perdarahan ringan di hidung dan gusi.
Sedangkan penderita tipes memiliki kondisi yang jarang ditemui dialami oleh penderita DBD. Gejala tersebut berupa gangguan pencernaan, seperti mengalami diare atau konstipasi. 

Kamis, 13 Juni 2019

Alergi Dingin Bisa Diatasi dengan Cara Ini

Bunda mungkin merasa khawatir saat anak terkena biduran karena alergi dingin. Bintik-bintik, gatal, dan kemerahan di kulit anak bisa membuat bunda merasa tidak tega saat melihatnya kan? Tapi tenang, bunda dapat melakukan berbagai cara mengatasi alergi dingin pada anak karena alergi dingin lho!
Alergi Dingin

5 Cara Mengatasi Alergi Dingin yang Sebabkan Biduran
Biduran karena alergi dingin memang bisa hilang sendiri, namun bisa juga terjadi dengan waktu yang lama. Nah, untuk mengatasi biduran karena alergi dingin pada anak, Bunda dapat melakukan berbagai perawatan. Berikut ini 5 cara mengatasi biduran karena alergi dingin.

1. Oleskan losion kalamin
Bunda bisa mengoleskan losion kalamin pada kulit Si Kecil yang terkena biduran karena alergi dingin. Losion kalamin bisa meringankan biduran dan gatal yang dirasakan olehnya. Kulit anak juga akan terasa dingin, dan nyaman.

2. Taburkan bedak salisil
Bunda harus tahu, kalau bedak salisil ternyata mampu mengatasi biduran dan rasa gatal karena alergi dingin. Bunda bisa menaburkan bedak salisil pada area kulit anak yang terkena biduran.

3. Menggunakan campuran baking soda untuk mandi
Baking soda jadi salah satu bahan yang sering digunakan untuk mengatasi biduran karena alergi dingin. Bunda bisa menambahkan secangkir baking soda pada air hangat dalam bak mandi.
Aduk hingga tercampur rata, ya Bunda! Biarkan anak berendam selama 20-30 menit, agar biduran dan rasa gatal karena alergi dinginnya cepat hilang. Selain itu, Bunda juga bisa mengoleskan baking soda secara langsung pada area kulit anak yang terkena biduran.

4. Oleskan gel lidah buaya
Sifat antiinflamasi dan antimikroba pada lidah buaya, bisa mengurangi biduran karena alergi dingin lho! Bunda bisa mengoleskan gel lidah buaya pada kulit anak yang terkena biduran. Diamkan selama 15 menit ya!

5. Memberi obat antihistamin
Pelepasan histamin bisa menyebabkan biduran karena alergi dingin. Dalam mengatasi hal itu, Bunda bisa memberi obat antihistamin untuk memblokir pelepasan histamin. Obat antihistamin juga membantu meringankan biduran karena alergi dingin pada anak. Obat golongan antihistamin yang dapat Bunda gunakan yaitu cetirizine, loratadine, dan desloratadine. Sebaiknya, gunakan sesuai anjuran dokter, ya Bunda!

Rabu, 12 Juni 2019

Seperti Apa Sebenarnya Ciri Ciri dari Ejakulasi Dini?

Ketika seorang pria mengalami ciri-ciri ejakulasi dini, ia merasa dirinya kurang ‘jantan’. Ejakulasi dini merupakan salah satu masalah seksual pada pria yang sering terjadi.

Ciri Ciri Ejakulasi Dini
Ciri Ciri Ejakulasi Dini
Tidak percaya? Data menunjukkan 1 dari 3 pria berusia 18-59 tahun pernah mengalami ejakulasi dini.

Ciri-ciri ejakulasi dini dan kapan harus berkonsultasi ke dokter?

Ciri-ciri ejakulasi dini yang utama adalah mengalami ejakulasi dalam satu menit atau kurang ketika melakukan hubungan seksual.

Kondisi ini kadang menyebabkan pria tidak percaya diri, enggan berhubungan seksual, dan pada akhirnya menimbulkan ketidakharmonisan hubungan suami istri

Bila Anda juga mengalami ejakulasi dini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Apa saja yang dilakukan dokter ketika Anda berkonsultasi?

Seperti biasanya, dokter akan bertanya dulu kepada Anda, terutama tentang aktivitas seksual Anda selama ini. Terbuka saja ya, dokter punya kode etik untuk tidak membocorkan rahasia medis.

Setelahnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan laboratorium bila Anda juga mengalami masalah ereksi, seperti pemeriksaan hormon pria testosteron.

Setelah menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan menyarankan beberapa cara berikut untuk mengatasi ejakulasi dini:

1. Teknik perilaku
Anda akan disarankan melakukan masturbasi selama 1-2 jam sebelum melakukan hubungan seksual untuk mengatasi ejakulasi dini.

Teknik perilaku lain yang mungkin dokter sarankan adalah dengan absen dari hubungan seksual selama beberapa waktu untuk meredakan stress.

2. Olahraga
Anda mungkin dianjurkan melakukan olahraga yang dapat menguatkan otot dasar panggul seperti senam Kegel.

3. Memakai kondom saat berhubungan seksual
Kondom dapat mengurangi rasa sensitif pada kelamin pria sehingga dapat membantu mengatasi ejakulasi dini.

4. Obat-obatan
Bila cara-cara di atas tidak berhasil, dokter akan menyarankan obat-obatan seperti golongan anti-depresan, analgesik, maupun obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi. 

5. Konseling
Kadang bila dirasa perlu, dokter akan merujuk Anda untuk konseling ke psikolog atau psikiater karena salah satu akar terjadinya ejakulasi dini adalah  rasa cemas dan stres.

Bagaimana? Tidak semenakutkan itu kan berkonsultasi ke dokter tentang masalah ejakulasi dini. So, jangan ragu ya untuk berkonsultasi.