LinkAja adalah aplikasi berbasis dompet digital yang dimiliki oleh BUMN atau perusahaan milik negara. LinkAja telah resmi dipublish oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia di seputaran Gelora Bung Karno Jakarta pada akhir pekan yang lalu. LinkAja sampai saat ini merupakan platform pembayaran secara digital yang digawangi oleh sebanyak 7 perusahaan BUMN seperti Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI, Pertamina, dan juga Asuransi Jiwasraya. Dengan hadrinya dompet digital LinkAja, maka persaingan aplikasi dompet digital di Indonesia semakin ketat. Karena sebelum LinkAja diluncurkan, terdapat dompet digital yang terlebih dahulu eksis di tanah air, seperti Go-Pay, OVO, Dana, dan juga Paytren milik Ust. Yusuf Mansyur.
LinkAja |
Seperti yang diketahui, Go-Pay merupakan palikasi dompet digital yang paling populer di Indonsia. hal ini berdasarkan data dari Fintech Report 2018 yang dirilis oleh DailySocial dan juga OJK (otoritas Jasa Keuangan). Go-Pay yang dimiliki oleh Gojek itu berhasil merebut pangsa pasar terbanyak. Berdasarkan hasil data dari Dailysocial dan OJK, sebanyak 79,4% responden menggunakan dompet digital Go-pay. Sementara itu, OVO menempati urutan kedua dengan jatah 58,4%. Tiap aplikasi dompet digital memiliki karakter serta fitur unggulannya masing-masing.
Danu Wicaksana, CEO LinkAja menyebutkan dirinya berharap bahwa dengan hadirnya LinkAja mampu mengurangi penggunaan uang tunai dalam bertransaksi (cashles) Danu juga berujar bahwa dengan menggunakan platform uang elektronik sebagai instrumen pembayaran maka akan meningkatkan suatu inklusi keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar