Minggu, 25 November 2018

Penguatan Mata Uang Pelu Semakin Tinggi

Penguatan Mata Uang Rupiah sejak akhir Oktober membuat kita semua optimis akan kebangkitan mata uang kita setelah sekian lama terpuruk akibat berjayanya dolar AS atas semua mata uang di dunia. Jika kita bandingkan dengan penguatan di negara lain wilayah Asia, maka terhitung sejak awal november, penguatan rupiah merupakan yang tertinggi mengungguli won dari korea, rupee dari india dan peso dari Filippina. Tentu angka statistik ini bisa terus berlanjut apabila iklim domestik makin positif menyambut kenaikkan ini.

Penguatan Mata Uang Rupiah
Penguatan Mata Uang Rupiah
Dari faktor domestik, mulai diberlakukannya Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) mulai 1 November 2018 serta ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5% menjadi katalis positif bagi penguatan rupiah hingga di bawah Rp 15 ribu/dolar AS. Lembaga keuangan Morgan Stanley yang memberi outlook overweight pasar ekuitas Indonesia pada 2019 mampu mendorong kembali masuknya dana asing ke pasar finansial domestik turut mendorong penguatan rupiah.

Kita semua berharap kenaikan rupiah ini bukan hanya terjadi sementara waktu, namun berkelanjutan hingga ke level yang kita semua harapkan. Karena jika rupiah kita terpuruk maka dampak buruk akan menghantui kita. Dan sebaliknya jika rupiah berada di area positif, maka akan sangat mudah membuat berbagai bisnis di bidang perdagangan menarik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar