Sabtu, 20 Oktober 2018

Memperbaiki Nilai Tukar Rupiah yang Terus Menurun

Nilai Tukar Rupiah yang semakin merosot membuta berbagai parameter dan kebijakan ekonomi di Indonesia mendapatkan dampak yang cukup negatif. melemahnya rupiah mengakibatkan potensi perubahan APBN bisa terjadi, salah satunya adalah isu sensitivitas dolar amerika. Karena setiap pelemahan nilai tukar rupiah sebesar Rp 100/dolar AS bakal mendorong kenaikan pendapatan negara sebesar Rp 3,8-5,1 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2,2-3,4 triliun.

Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar Rupiah
Sedangkan surplus (defisit) anggaran akan bertambah Rp 1,7 triliun sementara pembiayaan akan berkurang Rp 0,2-0,1 triliun setiap nilai tukar rupiah terdepresiasi Rp 100/dolar AS. Sebagai informasi, nilai tukar rupiah di APBN 2018 dipatok Rp 13.400/dolar AS, sementara nilai tukar rupiah saat ini telah melemah dan berada di level Rp 14.391/dolar AS. Artinya, dengan terdepresiasinya rupiah tersebut dapat mendorong kenaikan pendapatan negara sekitar Rp 37,66-50,54 triliun. Demikian pula belanja negara akan meningkat Rp 21,8-33,69 triliun.

Angka-angka ini bisa terdepresiasi atau bahkan lebih rendah dari perkiraan, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Dapatkah Indonesia meminimalisir dampak negatif dari pelemahan nilai tukar ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar